Sabtu, 22 November 2008

; ; 7 (Tujuh) Dosa Pendidikan ; ; Oleh. Drs. M. Rakib


BAB I
TUJUH DOSA INDONESIA DI BIDANG
PENDIDIKAN

A. Yang Berkaitan Dengan Sekolah
Mulai dari SD sampai SMA, semenjak dari Ibtidaiyah sampai Madrasah Aliyah Negeri di Indonesia ini, dunia pendidikan mendapatkan lebih dari 7.000.000,- pahala, dan hanya memiliki 7 dosa kecil yaitu :
(1) Jumlah mata pelajaran terlalu banyak
Karena banyak jumlah mata pelajaran, akibatnya para murid dalam belajar, tidak punya “3F”
(2) Lemahnya api semangat penemuan baru
Memang di sekolah-sekolah seluruh tingkatan saat ini sudah ada dorongan ke arah penemuan baru dalam bidang teknologi, akan tetapi terlalu rendah, lemah dan sangat kecil. Kalau penyakit ini tidak cepat diobati, maka bangsa kita dimasa yang akan datang hanya akan menjadi pengekor, tidak akan pernah menjadi pelopor.
(3) Tidak adanya motivasi etos kerja yang intensif
Etos kerja, memangn harus ditanamkan sejak dini.
Etos kerja memang harus ditanamkan sejak dini. Jangan sampai tidak ada motivasi ke arah semangat kerja. Seluruh siswa harus menjadi orang yang rajin, tidak boleh seorangpun yang menjadi pemalas. Dalam kajian sosiologi di zaman penjajahan Belanda, terkenal mitos “Pribumi Melayu Pemalas”, perajuk, dan suka mengeluh. Mitos itu di zaman ini harus dihancurkan melalui dunia pendidkan.
(4) Tidak menomor satukan keterampilan
Keterampilan atau wirausaha harus dinomorsatukan para murid dipesiapkan menjadi wiraswastawan. Tentang hal ini penulis pernah mengarang pantun begini.
Kalau ingin menari kutu
Jangan disuruh orang buta
Kalau ingin pendidikan bermutu
Tanamkan prinsip berwiraswasta

(5) Menciptakan suasa malas
Terlalu banyak teori, secara akademis, terlalu banyak belajar Bahasa Indonesia, Sejarah, Sosiologi dan Kewarganegaraan, sehingga lahir suasana malas. Seharusnya sekolah memperanyak mata pelajaran IPA dan Matematika terapan sera keterampilan praktis. Mata pelajaran IPS kecuali akuntansi jangan diajarkan di kelas, cukuplah sebagai bahan bacaan wajib di perpustakaan, supaya perpustakaan sekolah menjadi ramai dikunjungi siswa. Dengan demikian perpustakaan akan menjadi sangat bermakna, karena mata pelajaran IPS bisa dibaca-baca saja tanpa ditongkrongi oleh gurunya, kecuali pada tingkat sekolah dasar.
(6) Mata Pelajaran yang tidak merangsang dan menantang
Mata pelajaran yang menantang ialah yang mempunyai rangsangan terhadap kreatifitas. Para siswa harus di bangkitkan sesuatu yang belum dibuat oleh orang lain.
Masih banyak yang belum ditemukan.
(7) Melahirkan Generasi yang tidak gemar meneliti dan malas membaca tentang keindahan etika dan moral
Seluruh agama, membawa aturan tentang hukum dan moral. Namun di dunia pendidikan kita saat ini, hal itu tidak diedulikan lagi. Padahal kitab Taurat atau Perjanjian Lama memberikan tuntunan sebagai berikut:

Ulangan 23:17-18, “Seorang anak haram janganlah masuk ke jema’ah Tuhan, bahkan keturunannya yang kesepuluh tidak boleh masuk jema’ah Tuhan”

Di mana tadinya ada anak-anak haram, akan hanya ada anak-anak Allah yang hidup.

Ulangan 23:17-18 A “Di antara anak-anak perempuan Israel janganlah ada pelacur bakti, dan di antara anak-anak lelaki Israel janganlah ada semburit bakti. Janganlah kau bawa upah sundal atau uang semburit ke dalam rumah TUHAN, Allahmu, untuk menepati salah satu nazar, sebab keduanya itu adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.”

Tulah sumpahan bangsa tertakhluk kepada sikap tidak bermoral.
Ulangan 27:20-23 “Terkutuklah orang yang tidur dengan isteri ayahnya, sebab ia telah menyingkapkan punca kain ayahnya. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang tidur dengan binatang apapun. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang tidur dengan saudaranya perempuan, anak ayah atau anak ibunya. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang tidur dengan mertuanya perempuan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!”.
Hukuman bagi pelanggaran perintah ketujuh dan peraturan-peraturannya yang berkaitan membentuk suatu urutan. Ada hubungan yang dihukum oleh Allah sebagai akibat hubungan terlarang. Allah telah membawakan tulah kepada kediaman Firaun karena Firaun telah mengambil Sara, tanpa mengetahui bahawa dia adalah isteri Abraham. Oleh itu dia dihukum walaupun Abraham sendiri yang menyebabkannya berdosa dengan berdiam sahaja.

Allah akan menghakimi dengan keadilan dan kesetiaan (Mazmur 96:11-13).

Pelanggaran terang-terang perintah-perintah itu haruslah ditegur oleh masyarakat, seperti mana yang kita lihat dengan Mesias dan perempuan yang berzina itu, di mana suatu teguran yang mudah sudah mencukupi.
Peringkat seterusnya selepas teguran adalah penghukuman secara fizikal iaitu menyebat. Perundangan membenarkan bilangan pukulan diberikan bergantung kepada berapa kali kesalahan itu berulang, sehingga pada maksimumnya 39 pukulan. Ini ditentukan oleh para pemimpin.

Ulangan 17:8-10 “Apabila sesuatu perkara terlalu sukar bagimu untuk diputuskan, misalnya bunuh-membunuh, tuntut-menuntut, atau luka-melukai-perkara pendakwaan di dalam tempatmu ¬maka haruslah engkau pergi menghadap ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu; haruslah engkau pergi kepada imam-imam orang Lewi dan kepada hakim yang ada pada waktu itu, dan meminta putusan. Mereka akan memberitahukan kepadamu keputusan hakim. Dan engkau harus berbuat menurut keputusan yang diberitahukan mereka kepadamu dari tempat yang akan dipilih TUHAN; engkau harus melakukan dengan setia segala yang ditunjukkan mereka kepadamu”.

Walau bagaimanapun keadaannya tiada seorangpun yang harus menerima lebih daripada empat puluh sebatan.
Ulangan 25:1-3 “Apabila ada perselisihan di antara beberapa orang, lalu mereka pergi ke pengadilan, dan mereka diadili dengan dinyatakannya siapa yang benar dan siapa yang salah,, maka jika orang yang bersalah itu layak dipukul, haruslah hakim menyuruh dia meniarap dan menyuruh orang memukuli dia di depannya dengan sejumlah dera setimpal dengan kesalahannya. Empat puluh kali harus orang itu dipukuli, jangan lebih; supaya jangan saudaramu menjadi rendah di matamu, apabila ia dipukul lebih banyak lagi

Al-Qur’an juga sangat memberi hukuman yang berat terhadap orang yang melanggar aturan moral dan susila, seperti yang tercantum di dalam QS. 24:2-6, bahwa para pezina diberi hukumn cambuk 100 kali.

B. Dosa kita orang Indonesia
1. Puisi Kritik
Puisi ini hanya kritik untuk diriku sendiri kritik terhadap diri ini, hanya pandai berteori.

Kapan kau sempat menikmati mempraktekan teori?
Kalau kau sibuk menikmati praktek teori saja
Kapan ka.u memanfaatkannya?
Kalau kau sibuk mencari penghidupan saja
Kapan kau sempat menikmati hidup?
Kalau kau sibuk menikmati hidup saja
Kapan kau hidup?
Kalau kau sibuk dengan kursimu saja

2. Aku berpacu dengan waktu
Otakku berputar cepat
tapi tak tahu kenapa
sketsa waktu yang tak selesai
episode yang terbaikan
jarum-jarum penat menusuk kalbuku
bercampur dan melebur
kurasakan kehadiran kegelapan
mahluk yang kubunuh jutaan tahun yang lalu
mencoba menerobos kesadaranku
menunggangi kantuk
menggoda di perbatasan naluri
bicara padaku
sepatah kata kehidupan
walaupun hanya sebentuk bisikan

3. Pendidikan kita telah tersesat.
Ku kira kita tersesat di ujung jalan, Pendidikan mahal, tapi melahirkan pengangguran.

Sesat di ujung jalan, balik ke pangkal jalan
Sesat surut terlangkah kembali
Salah makan muntahkan, salah tarik kembalikan,
Salah langkah surut kembali

Setiap orang tentu akan berbuat salah, walaupun sekali, karena manusia tidak ada yang sempurna, dan tidak ada yang terlepas dari kesalahan. Peribahasa mengatakan: lihat gerak-gerik dan tingkah-lakunya dan dari mendengar tutur katanya.

Bagai rusa masuk kampung
Bagai jampuk kehujanan
Kayu dikatakan batu
Langit hendak dicapai dengan tangan

Dosa para pemimpin, berebut jabatan dengan taruhan kekayaan. Kelihatannya seperti orang yang bijaksana.
Sifat-sifat pemimpin yang utama seperti; bijaksana, tegas dan bertanggung jawab, berjiwa besar, penuh pengabdian, mampu melihat jauh ke depan, dan harus dilengkapi pula dengan kesanggupan mawas diri. Sebelum menyalahkan orang lain selidiki terlebih dahulu diri sendiri.

Tungau di seberang lautan tampak,
Gajah di pelupuk mata tiada kelihatan

Seorang jurumudi belum tentu pandai di lautan, tapi jurumudi yang sepandai-pandainya ada di daratan.
Buat menyalahkan sesuatu alangkah mudahnya, tetapi buat mengerjakannya sendiri sangatlah sukar.
Kalau suka menyalahkan orang, maka orang dapat pula menyalahkan kita. Menyalahkan orang adalah pekerjaan yang paling mudah, barangkali lebih sulit membuat angan-angan kosong. Menyalahkan diri sendiri pekerjaan yang jauh lebih sulit, seolah-olah mengangkat batu yang amat berat.

Bintang di langit dapat dibilang
Tapi arangdi muka tak sadar

Biasanya untuk mengetahui kebenaran seseorang tanya kawannya, dan untuk mengetahui kesalahannya tanya pula lawannya atau musuhnya. Keterangan dari satu pihak, walaupun ada benarnya menurut kenyataan, bukakanlah merupakan keadaan yang sebenarnya karena mungkin hanya satu segi saja yang benar. Dengan hanya berdasarkan kepada satu keadaan saja, belum dapat untuk memberikan penilaian dan untuk mengambil keputusan serta untuk menetapkan sesuatu.
Seekor burung bangau belum menandakan musim hujan
Aristophanes berkata: “Jangan mengambil keputusan sebelum mendengar kedua belah pihak”.
Seorang pemimpin yang berwibawa akan disegani, dan dihormati, orang akan merasa “datangnya genap” - “perginya ganjil”, bukan seperti peribahasa:

Masuk ambung ada,
tapi masuk hituugan tidak
Seperti mentimun bungkuk.

Jika harga diri tidak ada lagi, tiada bergengsi atau “mati sanding” orang akan berbuat leluasa terhadapnya.

.4ngin lalu, tempias lalu

Kon Fu Tse mengatakan agar setiap diri jadi berharga, walaupun tidak dihargai orang: “Tidak perlu bersedih kalau tidak dihargai orang, tapi bersedihlah - kalau anda tidak berharga”.

Kekuatan pribadi disebabkan sadar diri. Orang yang selalu meneliti diri sendiri, dia akan sadar diri, tidak menjadi “patah semangat” dalam berbuat, tak “patah selera” berusaha. Kadang-kadang ia bersikap surut selangkah untuk menang.

Rugi menjemput laba, jerih menetang boleh

Kalau ada kekeliruan ia segera memperbaikinya.

4. Pendidikan harus berbasis adat dan budaya Timur.
Walaupun ada anggapan miring tentang revitalisasi dalam lembaga adat tersebut yang menganggap lembaga tadi merupakan bentuk tekanan kepada pemerintah dan pihak lain untuk kepentingan politik dalam arti sempit, namun sudah sewajarnya lembaga tersebut direvitalisasikan untuk mempersatukan anggota kelompok etnik masing-masing tersebut, memperkenalkan dan memperdalam kebudayaan masing-masing kelompok.
Menggali kembali isi buku-buku lama yang mengandung pribahasa yang relevan untuk menjawab pertanyaan, kenapa kadang-kadang konflik, sama sekali tidak dapat dihindarkan, karena adanya penghinaan keras yang melampaui. batas, sehingga peribahasa mengatakan :

Dari pada hidup bercermin bangkai
Lebih baik mati berkalang tanah
Dari pada berputih mata
Lebih baik berputih tulang

Pertikaian adalah kumpulan dari beberapa konflik yang menggunakan kekerasan. Sedangkan nilai filosofisnya ialah konsepsi atau kontruksi kemestian yang ideal, suatu budaya mengatur mesyarakat dengan bijak. Mengatur pergaulan antar etnis. Termasuk tentang adat dan budaya telah mengubah sikap dan perilaku individu, yang tidak sampai kehilangan indentitasnya.

C. Dosa-dosa segala ujian
Baik di Universitas, maupun di sekolah-sekolah masalah tes atau ujian selalu menimbulkan dosa-dosa besar, bertentangan dengan visi pendidikan Depdiknas 2025 yaitu mencipta “INSAN INDONESIA CERDAS KOMPETITIF”.
Pada pertengahan tahun 2006, di seluruh provinsi yang ada di Indonesia, sangat gencar dilakukan sosialisasi kurikulum baru untuk 2009, yaitu KTSP, yang intinya ialah untuk menciptakan, “Insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif”. Melalui implementasi Permendinas No. 22, 23 dan 24 tahun 2005.
KTSP, dubiat oleh guru mata pelajaran masing-masing di sekolah dengan mempertimbangkan visi dan misi sekolah yang tentu saja tidak terlepas dari visi dan misi provinsi masing-masing. Misalnya visi Riau ke depan ialah :
“Menjadikan Riau sebagai pusat perekonomian dan pusat budaya Melayu di Asia Tenggara”.
Dari visi ini berarti sekolah-sekolah juga harus memuat kurikulum tentang falsafah budaya Melayu. Penulis (M. Rakib) saat ini menyusun disertasi S.3 yang berjudul “Studi tentang nilai-nilai filosofis budaya Melayu senagai dasar pencegahan konflik antara pendatang dan putra daerah. KTSP memungkinkan memasukkan hal ini ke dalam kurikulum baru.
Berikut ini penulis tunjukkan kunci jawaban dari intisari sosialisasi kurikulum baru tersebut, tahun 2006, berupa jawaban soal post test dan pree test dari Pusat Kurikulum atasu Puskur :

POST-TEST
IMPLEMENTASI PERMENDIKNAS NO. 22,-23-,DAN 24 TH 2006
Nama :
Instansi :
Propinsi :
Petunjuk:
1. Bacalah seluruh soal dengan seksama
2. Pilihlah jawaban yang Saudara anggap paling tepat!
3. Pengisian jawaban disediakan pada lembaran terpisah.

A. KEBIJAKAN

1. PP yang mengatur tentang Standar Nasional Pendidikan adalah
a. PP No. 23 Th 2005 c. PP No. 20 Th 2005
b. PP No. 22 Th 2005 d. PP No. 19 Th 2005

2. Yang tidak termasuk standar nasional pendidikan adalah ...
a. Standar Pengelolaan c. Standar Pembelajaran
b. Standar Pembiayaan d. Standar Penilaian

3. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 berisi tentang ....
a. Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
b. Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
c. Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
d. Standar Nasional Pendidikan

4. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kernampuan lulusan yang mencakup ...
a. Sikap dan pengetahuan
b. Pengetahuan dan keterampilan
c. Sikap, pengetahuan dan keterampilan
d. Sikap dan keterampilan

5. Satuan pendidikan dasar dan menengah harus sudah mulai menerapkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah paling lambat ...
a. Tahun Ajaran 2010/2011 c. Tahun Ajaran 2008/2009
b. Tahun Ajaran 2009/2010 d. Tahun Ajaran 2007/2008

6. Beban belajar yang dinyatakan dalam satuan kredit semester (SKS) harus diterapkan oleh satuan pendidikan ....
a. SMP kategori mandiri c. SMA kategori mandiri
b. SMP kategori standar d. SMA kategori standar


B. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
7. KTSP disusun oleh ...
a. Sekolah dan Komite Sekolah
b. Sekolah dan Dinas Pendidikan
c. Sekolah dan Pengawas
d. Sekolah dan KKG/MGMP

8. KTSP ditetapkan dan dinyatakan mulai diberlakukan oleh ...
a. Kepala Dinas Pendidikan c. Pengawas Sekolah
b. Kepala Sekolah d. Dewan Guru
9. Di antara komponen berikut ini yang tidak termasuk komponen silabus adalah ...
a. Standar kompetensi
b. Mated pokok/pembelajaran
c. Tujuan pembelajaran v
d. Alokasi waktu

10. Silabus dikembangkan dengan menggunakan beberapa prinsip. Salah satu prinsip tersebut yaitu ...
a. Beragam dan terpadu
b. Belajar sepanjang hayat
c. Tanggap terhadap perkembangan IPTEK dan seni
d. Ilmiah

11. Pengembangan SK dan KD dalam silabus sesuai dengan ketentuan berikut:
a. Harus sesuai dengan urutan di Standar Isi
b. Tidak harus memperhatikan urutan
c. Urutan diperhatikan ketika silabus dilaksanakan
d. Tidak harus sesuai dengan urutan di Standar Isi

12. Kegiatan pembelajaran sebagai salah satu komponen silabus dikembangkan dengan mengacu pada ...
a. Kompetensi dasar
b. Indikator
c. Penilaian
d. Sumber belajar

13. Fungsi utama indikator dalam silabus adalah ...
a. Untuk merumuskan materi pokok
b. Untuk merumuskan bentuk dan jenis penilaian
c. Untuk menetapkan alokasi waktu
d. Untuk menentukan sumber belajar

14. Menurut PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) minimal memuat ...
a. SK, KD, indikator, kegiatan pembelajaran, dan materi ajar
b. SK, KID, indikator, kegiatan pembelajaran, dan penilaian
c. Tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar
d. Tujuan pembelajaran, materi pokok, kegiatan pembalajaran, metode pengajaran dan penilaian.

15. Sebuah RPP mata pelajaran terdiri atas ...
a. 3 kompetensi dasar
b. 2 kompetensi dasar
c. 1 kompetensi dasar atau lebih
d. 1 kompetensi dasar

16. Sebuah RPP dapat digunakan untuk
a. 1 kali pertemuan
b. 2 kali pertemuan
c. 3 kali pertemuan
d. 1 kali pertemuan atau lebih

C. MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL (MULOK)

17. Mulok bisa merupakan mata pelajaran tersendiri yang alokasi waktunya dapat ditetapkan dengan ketentuan ...
a. Sekolah hanya boleh menetapkan sesuai dengan yang terdapat dalam struktur kurikulum, yaitu 2 jam /minggu
b. Sekolah boleh menambah maksimum 1 jam/minggu
c. Sekolah boleh menambah maksimum 2 jam/minggu
d. Sekolah boleh menambah sesuai dengan kebutuhan

18. Dalam mengikuti pelajaran Mulok siswa pada dasarnya dapat mengambil paket pembelajaran yang disediakan sekolah. Sebab Mulok dapat:
a. Diganti persemester
b. Diganti pertahun
c. Tidak pernah diganti hingga siswa tamat
d. a, b, dan c benar semua

19. Mulok dapat berupa mata pelajaran berikut ini, kecuali:
a. Pendidikan Jasmani dan Olahraga
b. Kesenian
c. Keterampilan
d. Bahasa Inggris

20. Mata pelajaran Mulok disusun dan ditetapkan oleh ...
a. Pengawas
b. Satuan pendidikan/sekolah
c. Dinas Pendidikan Propinsi
d. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

D. PENGEMBANGAN DIRI
21. Kegiatan pengembangan diri ditetapkan sesuai dengan ...
a. Visi dan misi sekolah
b. Tujuan sekolah
c. Kebutuhan, bakat, dan minat peserta didik
d. Ketersedian tenaga pegajar/guru

22. Penilaian kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan oleh:
a. Guru BK
b. Guru mata pelajaran
c. Pustakawan
d. a, b, dan c benar semua

23. Kegiatan siswa berikut ini dapat dikategorikan sebagai bagian dari kegiatan pengembangan dalam bentuk
ekstrakurikuler, kecuali ...
a. KIR
b. Kepramukaan
c. Olahraga
d. Meminta nasehat untuk mengatasi masalah dalam belajarnya

24. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui kegiatan berikut, kecuali ...
a. Rutin
b. Terprogram
c. Keteladanan
d. Kesiswaan

E. PEMBELAJARAN TERPADU (IPA, IPS, TEMATIS)
25. Pendekatan pembelajaran IPS terpadu dapat dilakukan dengan beberapa model, antara lain:
a. Model integrasi berdasarkan topik/tema
b. Model integrasi berdasarkan potensi utama
c. Model integrasi berdasarkan permasalahan
d. a, b, dan c benar semua

26. Dengan pembejalaran IPS secara terpadu diharapkan siswa memilki kompetensi berikut ini, kecuali:
a. Melatih untuk mengatasi setiap masalah sehari-hari
b. Memiliki sikap mental positif terhadap ketimpangan yang terjadi
c. Peka terhadap masalah sosial yang ada di masyarakat
d. Peka terhadap iingkungan yang ada di masyarakat

27. Dalam pembelajaran tematis di kelas awal SD, langkah pertama yang dilakukan adalah ...
a. Mengelola siswa dalam kelompok
b. Memilih tema-tema yang akan digunakan
c. Membuat jaringan tema
d. Menganalisis standar kompetenasi dan kompetensi dasar untuk dimasukkan dalam jaringan tema
28. Pendekatan pembelajaran tematis merupakan wahana untuk:
a. Agar anak merasa aman, nyaman, dan senang bersekolah
b. Pemersatu beberapa mata pelajaran
c. Memberikan pengalaman bermakna kepada siswa
d. a, b, dan c benar semua

29. Fungsi utama pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu ialah agar:
a. Siswa lebih mudah belajar IPA
b. Siswa lebih menyenangi mata pelajaran IPA
c. Beberapa kompetensi dapat secara cepat dilatihkan kepada siswa
d. Beberapa kompetensi dapat dimiliki siswa sekaligus

30. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar IPA terpadu dapat dilaksanakan oleh ...
a. Guru tunggal
b. Tim pengajar (guru fisika, guru biologi, guru kimia)
c. Sesuai dengan ketersedian dan kemampuan guru
d. a, b, dan c benar semua

F. PENILAIAN KELAS
31. Kurikulum Berbasis Kompetensi menerapkan penilaian hasil belajar dengan penilaian kelas. Penilaian kelas adalah ...
a. Proses pengujian peserta didik oleh guru dengan menggunakan berbagai soal
b. Proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk memberikan keputusan tentang hasil belajar atau pencapaian kompetensi peserta didik
c. Proses pengukuran kompetensi peserta didik oleh pemerintah
d. Proses yang dilakukan sekolah untuk menguji kompetensi peserta didik
32. Dalam rangka penjaminan mutu, penilaian hasil belajar dilakukan oleh...
a. Pemerintah c. Satuan Pendidikan
b. Pendidik d. Pusat Penilaian Pendidikan

33. Acuan utama yang digunakan untuk merancang penilaian kelas adalah...
a. Standar Kompetensi c. Pengalaman Belajar
b. Indikator d. Kompetensi Dasar

34. Penilaian kelas bersifat otentik, artinya tugas-tugas penilaian merupakan...
a. Tugas yang ada dalam dunia kelas
b. Tugas yang ada dalam dunia nyata/kehidupan sehari-hari
c. Tugas yang diambil dari Bank Soal
d. Tugas yang dibuat sendiri oleh guru yang bersangkutan

35. Untuk mendapatkan gambaran yang utuh (komprehensif) tentang penguasaan kompetensi “mendeskripsikan sesuatu , maka teknik penilaian yang sesuai adalah dengan cara berikut...
a. Unjuk kerja c. Proyek
b. Lisan dan tertulis d. Observasi